Wanita memiliki organ reproduksi yang lebih kompleks dibandingkan dengan pria. Wanita memiliki rahim dimana di dalamnya selain terdapat tuba falopi yang menghasilkan indung telur juga berfungsi sebagai tempat menempelnya embrio sebagai bakal janin. Kompleksnya organ reproduksi ini juga memiliki resiko tersendiri dimana organ tersebut dapat beberapa masalah kesehatan salah satunya adalah endometriosis. Banyak yang belum mengerti betul apa itu endometriosis sehingga saat gejalanya muncul hanya membiarkannya berlalu tanpa pengobatan yang dibutuhkan. Akhirnya menjadi lebih parah dengan penanganan yang lebih rumit. Padahal jika terdeteksi, obat endometriosis bias dilakukan tanpa operasi bisa berikan untuk membantu mengatasi gangguan akibat endometriosis.
Apa sih sebenarnya endometriosis tersebut? Pada masa menjelang subur, rahim wanita akan mengalami penebalan pada permukaannya. Penebalan tersebut ditujukan untuk tempat menempelnya embrio atau bakal janin jika terjadi pembuahan. Embrio akan menempel di permukaan rahim hingga 9 bulan lamanya sebelum akhirnya dilahirkan. Namun pada kondisi endometriosis, lapisan endometrium yang terbentuk bukan hanya di permukaan rahim saja, melainkan hingga ke luar area rahim yang seharusnya. Endometrium bisa terbentuk hingga di indung telur bahkan usus. Pada kondisi normal, jika tidak terjadi pembuahan, lapisan endometrium ini akan meluruh dan terjadi menstruasi sedangkan pada endometriosis yang terjadi di luar rahim, lapisan endometrium tidak ikut meluruh sehingga semakin tebal dan menyebabkan gangguan kesehatan.
Ada beberapa tahapan endometriosis yang perlu wanita ketahui yaitu:
- Endometriosis minimal dengan endometrium yang berada di indung telur dengan lapisan tipis.
- Endometrium ringan dengan lapisan dangkal endometrium berada di indung telur dan dinding panggul.
- Endometriosis menengah dimana lapisan endometrium berada di indung telur dengan kondisi cukup dalam.
- Endometriosis berat dimana lapisan endometrium berada hingga di usus, dinding panggung, indung telur, hingga vagina dengan kondisi yang lebih tebal.
Dari tingkatannya, endometriosis bisa tanpa gejala atau sudah menunjukkan gejala. Karena terletak di dalam rahim, untuk mendeteksinya perlu dilakukan USG seperti ketika akan mendeteksi kehamilan atau gangguan rahim lainnya. Selain itu Anda juga bisa memperhatikan gejala yang ditimbulkan antara lain:
- Nyeri di perut bagian bawah.
- Mengeluarkan volume darah yang berlebihan saat terjadi menstruasi.
- Terasa sakit saat buang air kecil ataupun besar.
Jika Anda mengalami gejala di atas pada usia produktif, tak ada salahnya untuk langsung memeriksakan diri ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya.
Untuk pengobatan endometriosis, dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
- Terapi antiinflamasi golongan non steroid.
- Terapi hormonal untuk mengurangi produksi hormon estrogen.
- Tindakan operasi untuk mengangkat lapisan endometriosis yang sudah tebal.
- Pengobatan menggunakan obat herbal untuk meluruhkan lapisan endometrium seperti penggunaan jahe merah, castol oil, flaxseed, kunyit camomile, brokoli dan minyak ikan.
Jangan remehkan endometriosis meski masih berada dalam tahapan minimal atau ringan. jika tak diobati maka lapisan tersebut akan terus menebal seiring dengan produksi hormon estrogen dalam tubuh. komplikasi yang bisa terjadi adalah wanita tersebut mengalami kesulitan hamil dikarenakan lapisan endometrium yang menutupi indung telur. Agar hal ini tak terjadi pada Anda, tak ada salahnya mengkonsumsi obat endometriosis tanpa operasi atau obat herbal diatas pada saat menstruasi hingga masa berakhirnya menstruasi. Dengan begitu jika tercipta lapisan abnormal dapat langsung luruh bersamaan dengan masa menstruasi terjadi.
Comment